Korea International Cooperation Agency (KOICA) bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara melalui Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN) dengan menyelenggarakan Joint Coordinating Committee World Friends KOICA (JCC WFK) yang bertempat di Legian Room Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (4/12).
Pertemuan ini merupakan pertemuan tahunan sebagai amanat MoU kerja sama antara Kemensetneg dan KOICA untuk World Friends KOICA Program. Program kerja sama tersebut adalah upaya Pemerintah Indonesia dan KOICA untuk meningkatkan kapasitas Instansi Pemerintah melalui kerja sama terkait penugasan Tenaga Sukarela WFK dan Penasehat WFK sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan di Indonesia.
Country Director KOICA Indonesia, Kim Hyo-Jin, mengungkapkan bahwa program WFK bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertukaran budaya dan pengetahuan. “Melalui interaksi langsung dengan masyarakat Indonesia, para sukarelawan dapat berkontribusi nyata, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan teknologi,” ujarnya.
Hingga 2023, KOICA telah mengirimkan lebih dari 3.600 sukarelawan ke Indonesia. Untuk 2024, KOICA berencana melanjutkan program ini dengan 13 sukarelawan baru yang akan ditempatkan di berbagai daerah, termasuk Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Selain itu, diskusi juga menyoroti potensi perluasan wilayah penempatan sukarelawan ke daerah-daerah yang belum tersentuh, seperti Sulawesi dan Papua.
Forum ini juga menjadi ajang evaluasi, dengan masukan dari host organization seperti SMK, dan universitas. Salah satu isu utama yang dibahas adalah efektivitas program pelatihan lokal bagi para sukarelawan untuk membantu mereka beradaptasi dengan budaya Indonesia.
Dengan adanya JCC ini, diharapkan program WFK tidak hanya mempererat hubungan kedua negara tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, terutama di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan masyarakat lokal.